Memahami Alat Bantu XQuery Untuk Pengarsip

Memahami Alat Bantu XQuery Untuk Pengarsip – XQuery adalah bahasa scripting yang sederhana, namun kuat, yang dirancang untuk memungkinkan pengguna tanpa pelatihan pemrograman formal untuk mengekstrak, mengubah, dan memanipulasi data XML.

Memahami Alat Bantu XQuery Untuk Pengarsip

zorba-xquery – Apalagi, bahasanya ialah standard yang diterima dan referensi W3C seperti standard saudaranya, XML dan XSLT. Dengan ugkap lain, raison d’etre XQuery amat pas dengan keperluan arsiparis sekarang ini. Berikut merupakan ialah rangkuman singkat, pragmatis, XQuery untuk pengarsip yang hendak memungkinkannya pengarsip dengan pengetahuan yang tajam mengenai XML, XPath, dan EAD untuk memulai melakukan eksperimen dengan merekayasa data EAD memakai XQuery.

Pengarsip tak perlu dilego dalam XML repositori di semua negeri sudah jadi pengadopsi awalnya tehnologi semenjak 1990-an. Pada intinya semua standard data arsip sudah diperkembangkan untuk XML (EAD) atau diadaptasi untuk pemakaiannya (MARC).

Transparansi, standarisasi, elastisitas sistematis, dan keringanan pemakaian sudah menunjukkan jika XML ialah alat yang baik dan sentra untuk pengarsip era ke-21. Akan tetapi, sedangkan arsiparis sudah lama simpan alat tolong penelusuran di EAD, ada ketidaksamaan ketrampilan khusus di antara menyandikan alat tolong penelusuran dan betul-betul membuat apa dengan data itu.

Baca Juga : Yang Perlu Kalian Ketahui DataDirect XQuery 

Langkah umum yang dipakai arsiparis untuk memakai data XML ialah melewati helai style XSLT, sering untuk tampilkan data dalam tabel yang panjang dan bisa digulir. Belum lama ini, ada pergerakan untuk meningkatkan mekanisme info kearsipan yang lebih hebat dan gampang dipakai.

Apalagi, arsip yang sudah banyak melakukan investasi dalam meningkatkan alat tolong penelusuran EAD akan gembira hati membuat otomatis pemakaian ulangi data ini untuk akses yang lebih gampang, kegiatan penjangkauan, dan banyak. Simpelnya, merekayasa dan memformat ulangi data XML sudah jadi ketrampilan yang berarti untuk pengarsip dan XQuery sediakan sistem yang simpel dan gampang didalami untuk melakukan.

Ini benar-benar bukan pengantar yang mendalam untuk XQuery – alhasil, pengarsip perlu cari lebih beberapa sumber daya tradisionil sebagaimana yang disiapkan pada akhir artikel ini. Akan tetapi, mengawali dengan study XQuery yang panjang dan mendalam hanya bisa tunda pengetahuan langsung dan membuat patah arang individu yang tak sabar. Pengarsip barangkali berasa lebih gampang untuk mempelajari dan melakukan eksperimen dalam bahasa itu saat sebelum cari pengetahuan yang bertambah luas. Apa yang diperlukan arsiparis ialah tutorial yang simpel dan gampang dijangkau untuk mengawalinya. Bila Anda mendapat masalah saat memakai tutorial ini, coba mencari problem Anda di Stack Overflow atau mungkin dengan mesin perayap kesukaan Anda.

XQuery dan XSLT

Saat ini, untuk pengarsip yang mempunyai pengetahuan dengan XSLT, XQuery kedengar amat serupa dengan alih bentuk helai style XML ini. XSLT dapat dipakai untuk membarui dan merekayasa data XML, dipakai secara luas jauh saat sebelum XQuery, dan mempunyai keuntungan dikompilasi oleh browser situs. Ini memiliki arti data XML bisa diolah disebelah server dengan XSLT dan browser sekarang ini tak dapat membaca XQuery tanpa add-on atau jalan keluar khusus.

Pengarsip tidak harus belajar dan menyesuaikan diri dengan piranti lunak anyar untuk coba XSLT – mereka belum lama ini melakukan eksperimen dengan alih bentuk stylesheet dengan memakai browser situs yang mereka mengenal. Ini barangkali kenapa XSLT semakin banyak dipakai dalam komune arsip. Sekolah pascasarjana biasanya mengajari XSLT dan banyak arsiparis sudah habiskan beberapa waktu untuk pelajari standard itu. Belum,

Kenapa XQuery?

Jadi kenapa memakai atau pelajari XQuery? Yang paling penting, ini lebih simpel dan tidak berbelit-belit dibanding XSLT, yang dicatat dalam XML tersebut. Ini membuat XSLT memerlukan semakin banyak watak untuk memperlihatkan sikap serupa ketimbang XQuery (saksikan tambahan untuk perbedaan). Walau ini tidak terlihat seperti keuntungan yang besar, sejatinya demikian. Skrip XQuery lebih bersih, lebih simpel, sering bisa lebih cepat untuk dicatat, serta lebih gampang untuk dipiara.

Ini membuat pemakai lebih barangkali untuk betul-betul memakai bahasa itu dan mengoptimalkan data XML mereka lebih efisien. Sebagaimana yang disebutkan oleh Steve Krug mengenai pengetesan manfaat: bila satu pekerjaan berat maka dijauhi, dan bila satu pekerjaan lebih gampang, makin besar peluangnya akan dilancarkan seringkali. Pengarsip yang menjauhi mengupdate file XSLT besar yang datang dari buku masak EAD asli tentu akan bersimpati.

Ke-2 , XQuery lebih tangguh dari XSLT. Itu bisa membuat semakin banyak peranan dan membuat beberapa tugas kompleks jadi lebih gampang. Peranan amat krusial untuk ke-2 bahasa anggaplah mereka sebagai ugkap ajaib yang sudah diprogram awalnya yang menolong pemakai untuk secara mudah memperlihatkan sikap kompleks dengan data mereka. Di XQuery, pemakai tingkat menengah bahkan juga bisa menulis peranan mereka sendiri lebih gampang ketimbang di XSLT.

Walau XSLT 3.0 sudah mengenalkan semakin banyak peranan, ini tak dapat dibanding dengan XQuery yang mempunyai 225 peranan bawaan yang bisa secara mudah mengecek apa satu komponen ada atau berisi data, mengubah string watak secara sulit, tentukan status relatif komponen, dan banyak semakin banyak alat yang memungkinkannya pemakai memetik hasil optimal dari data mereka.

Maka XQuery memungkinkannya pengarsip untuk melakukan perbuatan semakin banyak dengan data mereka, dan membuat mereka lebih barangkali untuk melakukan. Akan tetapi, keuntungan paling besar barangkali memaksakan mereka untuk menyebut file EAD sebagai data bukan sebagai tabel atau index. Tidak seperti XSLT, XQuery direncanakan untuk kueri XML ini direncanakan supaya pemakai bertanya data apa yang diinginkan dan bagaimana mereka inginkannya.

Ini bakal memaksakan arsiparis untuk menyaksikan deskripsi mereka sebagai unit info yang terpisah. Deskripsi tak hanya mempunyai komunikasi kontekstual dengan deskripsi sekelilingnya yang sampaikan posisi asli, tapi juga bermanfaat untuk kembalikan deskripsi diskrit sebagai hasil penelusuran atau membuat ulangi data untuk tampilkan info secara berlainan (dan barangkali lebih gampang dijangkau). Dengan begitu, EAD bakal menjadi penyimpan data deskripsi arsip sedangkan antar-muka tambahan atau mekanisme info menanyakan ketimbang membarui atau memformatnya kembali.

Facebooktwitterredditpinteresttumblr